Thursday, June 17, 2010

tak ada hakim di sini.

belakangan ini, rakyat Indonesia digemparkan dengan launching video baru. pemainnya (diduga) tiga artis terkenal di jagat raya Indonesia ini.

Reaksi pertama masyarakat? Heboh, gempar, ingin lihat video.
Reaksi kedua? Gosip beredar, memberi label di jidat mereka
Reaksi ketiga? Mulai menghujat. Terus memberi label pada mereka.

Begini, bukannya tidak sedih melihat hal seperti ini terjadi pada mereka. Ingat, mereka memang artis, tapi tetap manusia (jadi ingat sebuah lagu). Intinya, stop hujat mereka. Memang, perbuatan itu dianggap salah, tapi itu keputusan mereka. Pilihan hidup mereka. Keinginan mereka. Tak sepantasnya kita ikut campur dan mengatur atur apa yang harus dilakukan orang lain.

Sekarang makin banyak orang tampil bicara mengomentari masalah ini. Macam-macam komentar. Tapi paling tak tahan dengar mereka yang berkomentar soal ini dosa, ini tak pantas, sampe ada yang nyuruh sumpah pocong (WTH? Sangat tidak intelek). Hey come on. Kalian juga bukan manusia suci. Kita tak tahu apa yang terjadi di balik muka tivi kalian itu. Jangan-jangan turut menyimpan aib?

Alasan yang paling banyak digunakan: moral. Moral itu apakah hanya sebatas hubungan seksual? Kalian tahu lebih baik. Moral itu lebih daripada melakukan hubungan seks.
Banyak anak2 yang kecewa terhadap tiga artis ini, membakar benda2 keartisan dan demo di sekolahnya. ada juga yang rusuh. Apa ini pantas? Ini hanya mengajarkan bahwa segala sesuatunya dapat diprotes dengan pembakaran, perusakan dan demo. Ada cara intelek loh.
Apakah kelakuan seperti itu yang kalian suka dari anak2? Jadi anarkis? Moral kalian bicarakan?

Alasan lain: dilihat anak-anak. Pertanyaannya: Kenapa bisa sampai dilihat anak-anak? Internet? Tv? Tapi sekarang ini kan sudah jaman kebebasan informasi. Siapa pun punya akses. Bagaimana dengan kontrol akses tersebut? Lalu kalau mereka sudah liat, diberikan pengertian dong. Lebih baik mereka mengerti daripada tahunya hanya setengah-setengah terus nanti nyoba sendiri dan malah terjadi yang aneh2. *amitamit*
Ayolah, seks itu bukan sesuatu yang tabu. Itu bisa diberikan pengertian. Indonesia ini emang aneh, seks itu dianggap penyakit. (Liat aja sex education di Indonesia yang hanya menitikberatkan dampaknya: yaitu penyakit menular seksual, hal lainnya hanya jadi hiasan.)

Lalu lebih jahat lagi adalah pelabelan. Dipermalukan di publik seperti ini sudah seperti hukuman dan neraka buat mereka. Tak perlu lagi dilabeli. Come on guys, think smarter. Tolong disikapi dengan dewasa. Kesal rasanya melihat orang2 yang komentar di TV berbicara seperti orang yang paling suci, paling pintar, paling tahu apa yang harus dilakukan seorang manusia, paling jago (jago apa), paling sempurna di muka bumi. Ihh mati deh.

Sorry guys, but I'm so sick of all your saint acts like u are the purest (scratch human) being of this world.

Hoeeekkk.

No comments: