Friday, June 17, 2011

dari mana kukenal Indonesia?

Baru saja menyaksikan Andrew Zimmern's Bizarre World on TLC. Ia datang ke Sulawesi, untuk melihat Tana Toraja. Zimmern celebrates the life and death of Torajan in that show. Of course, he eats stuffs. Satu komentarnya yang lucu, saat disuguhi daging kerbau dan jeroannya, "The Torajans don't cook the buffalo long enough to make it tender, and judging by the taste, they don't rinse it long enough too." :)))

Lalu dia berkelana kesana kemari, diceritain ini berbagai kisah oleh pemandunya. Lalu membuatku terpikir. Belum lama, saya juga menyaksikan acara di BBC Knowledge, The Last Woman Standing, yang mengambil tempat di Kalimantan. Jadi ini kompetisi siapa wanita terkuat, dan mereka tinggal bersama penduduk lokal dan diberikan tantangan-tantangan yang sangat lokal. Mulai dari balap menunggang sapi, mengayuh rakit bambu di tengah laut, dan lainnya. Bahkan saya baru tahu di daerah itu (yang namanya sudah lupa lagi) mereka menggunakan rakit bambu untuk melaut. Berbahaya ya.

Lalu kemarin, masih di BBC Knowledge, saya menonton Expedition Borneo. Di sini, satu tim peneliti dari UK mencoba mencari bukti-bukti penguat untuk memastikan apakah Borneo ini dapat menjadi area konservasi. Terutama dengan makin hilangnya area hijau di sana, yang terganti dengan kebun sawit. Bagaimana ekosistem dan sebagainya. Meski pun mereka disiapkan tenda yang sederhana, yang hanya terbuat dari kayu dan berbentuk dipan-dipan, tapi mereka ada di tengah hutan. Bahkan mereka pun bilang, bahwa daerah ini jarang dilewati oleh penduduk setempat. Peralatan mereka saja, yang berton-ton beratnya, mulai dari peralatan mendaki, peralatan merekam, dan peralatan penelitian, harus dibawa dengan helikopter. Dan barang-barang itu kemudian diturunkan, helikopternya sih tidak bisa turun sama sekali.

It got me thinking, really. Saya melihat, menyaksikan Indonesia dari kacamata orang asing. Saya mendengar, mengetahui tentang apa yang terjadi di Indonesia dari mereka. Saya mengetahui, mengenal kebudayaan Indonesia dari mereka. Saya melihat dan berkunjung ke wilayah-wilayah di Indonesia, yang bahkan belum pernah sama sekali saya kunjungi dari mereka. 

Bayangkan! Dari mereka! Orang asing yang datang ke Indonesia, untuk peduli pada Indonesia, untuk mengenal Indonesia, untuk menikmati apa yang ada di Indonesia! Sedangkan saya sendiri belum pernah menjelajahi bahkan 50% dari keseluruhan wilayah Indonesia ini. Ini tamparan yang cukup membangunkan saya dan memberi satu konfirmasi. Betapa luasnya dan besarnya dan beragamnya Indonesia tercinta ini.

Ini memicuku untuk lebih menjelajah dan mengenal Indonesia. Memang, dari mereka, dari orang asing kita mendapatkan perspektif lain. Tapi kita perlu mendapat perspektif dari kita sendiri juga. Kita perlu memperkaya diri kita juga selain orang lain membantu kita menjadi lebih kaya.

Yuk, kita menjelajah Indonesia bersama.

1 comment:

Unknown said...

yeah, gw juga ngerasa gitu, dari pacar gw yang orang asing gw tahu banyak tentang indonesia, ironis memang